Sejumlah pihak menyayangkan insiden pembakaran musala Baitul Mutaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Pejabat negara dan tokoh nasional ramai-ramai mengimbau agar rakyat Indonesia, khususnya warga Papua, menahan diri dan tidak terpancing berbuat anarkis dalam menanggapi insiden tersebut.
Sumber kepolisian menyebutkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIT di mana saat itu tengah berlangsung salat Idul Fitri 1436 H di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara. Salat Id dipimpin Ustaz Junaedi. Di saat bersamaan Jemaat Gidi sedang melaksanakan seminar internasional dipimpin Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Korlap).
Dari sumber kepolisian,
Merdeka.com merangkum detik-detik insiden di bumi cenderawasih. Berikut paparannya:
1. Pukul 07.00 WIT saat Jamaah muslim akan memulai Salat Id di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga, Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo menggunakan megaphone berorasi meminta tidak melaksanakan Salat Id di ruang terbuka.
2. Pukul 07.05 WIT, saat memasuki Takbir ke 7 Salat Id, sekelompok massa dari Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu dari bandara Karubaga dan luar lapangan Makoramil 1702-11/karubaga. Mereka meminta kegiatan Salat Id dihentikan. Terjadi kepanikan jamaah yang melaksanakan Salat Id.
3. Pukul 07.10 WIT massa mulai aksi pelemparan batu dan perusakan kios yang berada di dekat musala baitul mutaqin.
4. Pukul 07.20 WIT aparat keamanan berusaha membubarkan massa dengan mengeluarkan tembakan. Namun massa semakin bertambah dan melakukan pelemparan batu kepada aparat keamanan.
5. Pukul 07.52 WIT massa yang merasa terancam dengan tembakan peringatan dari aparat keamanan melakukan aksi pembakaran kios yang berada di dekat masjid.
6. Pukul 08.30 WIT api yang sudah membesar merambat ke masjid.
7. Pukul 08.53 WIT bangunan kios-kios dan masjid rata terbakar.
8. Pukul 09.10 WIT massa kembali berkumpul di ujung bandara karubaga.
Sumber:
merdeka.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sebelum Masjid Dibakar, Pendeta Marthen Orasi Gunakan Megaphone Minta Umat Islam Tidak Salat Ied"
Posting Komentar