Ramadhan 1436 Hijriyah ada dihadapan. Begitu semaraknya, umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambutnya. Bahkan geliat ekonomi yang melibatkan semua golongan berlomba-lomba mencari peluang besar. Tidak mengenal suku, agama dan golongan. Tentunya, ummat Islam selama satu bulan penuh akan menjadi objek bisnis dan segala pernak-perniknya.
Karenanya, bagi Penguruis Pusat Pemuda PUI, ramadhan agar semakian berkah dan berkualitas tidak sekedar menahan lapar dan haus semata. Ramadhan harus menjadi titik balik persatuan ummat.
“Ramadhan terus mengingatkan keperkasaan Islam dalam perang Badar, Indonesia merdeka di bulan ramadhan dan kemenangan-kemenagan lainnya. Bulan ini (red: ramadhan) harus menjadi titik balik persatuan ummat seluruh dunia,” terang Ketua Umum Pemuda PUI, Raizal Arifin di Jakarta, 15 Juni 2015.
Lanjutnya lagi, “Kemenangan Islam karena kuat dalam persatuan, menjaga keutuhan diatas segala kepentingan. Karenanya, ummat Islam jangan saling bermusuhan, harus kompak. Sehingga tidak ada celah dan benih yang bisa merontokkan Islam. Islam Indonesia adalah rahmat, memberi kedamaian. Dan waktu terbaik introspeksi dalam membangun pribadi dan bangsa.”
Azam yang merupakan alumni UIN Bandung ini mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa agar terus menjaga kondusifitas dan menghindari sikap-sikap tidak terpuji dan provokasi.
“Saya meminta presiden Jokowi mengerahkan segala kekuasaanya, demi terciptanya suasana ramadhan yang nyaman dan tenang. Stok bahan kebutuhan pokok harus terjamin. Dan terpenting, tidak ada lagi susana yang membangkitkan gejolak umat Islam saat beribadah puasa. Bagi yang tidak berpuasa, mohon untuk saling menghormati dan menghargai,” tegasnya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pemuda PUI Minta Pemerintahan Jokowi Bisa Jaga Suasana Ramadhan"
Posting Komentar