Dari kultwit Pemred Tempo Arif Zulkifli (@arifz_tempo) (6/6/2015)
1. Pkn lalu, wartawan #majalahtempo menembus Rakhine, Myanmar, kmpng hlmn manusia perahu Rohingya. Di sini critanya
2. Tak mudah masuk Rakhine, kawasan itu dijaga ketat militer myanmar. Kampung pengungsi itu dikepung laut dan barikade militer #majalahtempo
3. Lwt penghubung, kami tembus kwsn berbahaya itu. "Jika bkn anda yg celaka, kami yg bakal bahaya," kata seorang rohingya #majalahtempo
4. Ini kawasan pengungsi.resminya dibuat u pisahkan muslim rohingya dgn mayoritas budha. Nyatanya mrk hidup dlm tekanan&lapar #majalahtempo
5. Militer mengatur semuanya: perempuan hanya boleh punya 2 anak, makanan tergntng pd bantuan lmbga intern. #majalahtempo
6. Pengungsi sakit apapun hanya akan diberi aspirin. Mrk tak berani ke puskemas krn takut dibunuh. Nyawa tak ada harganya #majalahtempo
7. Sore itu #majalahTempo bertemu seorang pengungsi menenteng plastik berisi mayat bayi. Ya, mayat bayi merah berdarah
8. Mayat itu hendak dibuang. Seseorang mengupah rp 12 ribu kpd siapa saja yg bersedia mengenyahkannya #majalahtempo
9. Hidup susah mrk jd manusia perahu lalu dipalak pemilik kapal. Seorang pengungsi bayar 300-600 usd u dihanyutkan ke thai #majalahTempo
10. Untuk sampai malaysia mereka harus bayar beberapa ribu usd lagi. Ada yg sampai menjual rumah #majalahTempo
11. Di "tanah yg dijanjikan" mrk jd budak. Yg mati krn sakit dikubur seadanya. Soal ini #majalahtempo menelisik hingga malaysia
12. Di rakhine kami menunjukkan foto famili mereka yg selamat di aceh. Melihat foto2 itu sontak tangis mereka pecah #majalahTempo
13. Di aceh kami tunjukkan foto keluarga yg ditinggalkan. Gambar2 jadi rebutan: dipandang dengan derai air mata #majalahtempo
14. Rohingya adalah tragedi: genosida di halaman belakang rumah kita. Sekian #majalahTempo
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "LUKA ROHINGYA"
Posting Komentar