BELAWAN | DNA – Hinggakini ratusan warga bermukim di Blok B Lingkungan 9 Sicanang Belawan yang menjadi korban ledakan bom seismik yang rumahnya retak-retak menuntut ganti kerugian pada pihak Pertamina yang melaksanakan kegiatan penelitian kandungan minyak dan gas di perut bumi.
Menurut warga, Senin (30/03/2015) tak hanya membuat bising dan jantungan bagi warga Sicanang, ternyata dampak getaran bak suara bom tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah warga retak-retak bahkan ada rumah warga yang dapurnya amblas.
“Suara dentuman itu membuat kami resah pak, anak kami terkejut-kejut dengarkan suara itu bahkan orang mau istirahat juga terganggu, lebih baik stop aja kegiatan itu pak, kami warga disini tak ingin diumbar janji-janji,”keluh Bu Ade.
Anwar dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Usaha Laut jaya yang mengaku selama ada kegiatan kapal seismik di
paluh sicanang, ia selaku nelayan pencari ikan, udang dan kepiting tak lagi bisa mencari makan, sedangkan dikala malam hari kami selalu dikejutkan suara dentuman, hingga rumah kami goyang dan retak-retak, kalo abang enggak percaya lihat aja ke rumah saya bang, ungkap Anwar.
“Dampak suara dentuman bom Seismik itu buat dinding rumah kami retak-retak, sekali berdentum, macam bergeser bumi ini pak, jadi pihak Pertamina harus bertanggungjawan jangan kejadian ini seperti bencana lumpur Lapindo, warga yang dirugikan.Capek- capek saya bikin rumah terakhir sejak adanya dentuman bom ini rumah saya retak-retak,”cetus Suhartono salah seorang warga korban suara dentuman bom menyampaikan pada pihak perwakilan dari PT Pertamina pasca digelarnya pertemuan antara warga dan pihak Pertamina di Mushollah Al Muhajirin Blok B Lingkungan 9 Sicanang Belawan.Minggu (29/03/2015).
Sementara itu, Barkah yang mewakili pihak Pertamina menjamin akan bertanggungjawab atas semua kerugian yang dialami warga akibat dampak dari penelitian Seismik tersebut diketahui pihak Kelurahan dan Kecamatan, ia juga membantah suara dentuman tersebut merupakan bunyi yang dihasilkan Bom atau dinamit melainkan menggunakan bahan Jelli yang diledakkan di dalam tanah serta dinilai ramah lingkungan.
Barkah juga menjelaskan pada warga, sistem perbaikannya nanti akan melibatkan tukang yang diunjuk dari warga setempat bukan pihak Pertamina yang langsung memperbaikinya.Sedangkan bagi warga yang terkena dampak kesehatan nantinya akan ada perobatannya.(Goes/Blw).
Rumah orang tua saya sampai sekarang belum ada perbaikan,.. Janji akan diperbaiki, namun lenyap begitu saja
BalasHapus