BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan Surat Edaran larangan perayaan Asyuro yang digelar oleh kelompok Syiah pekan lalu.
Keputusan ini mendapat dukungan dari para ulama termasuk Rais Am PBNU yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
Bahkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Prof. Dr. KH. Didin Hafiduddin berharap kebijakan yang dilakukan oleh Wali Kota Bogor ini bisa dicontoh daerah lain.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan keputusannya itu ia keluarkan untuk menjaga Bogor yang selama ini sudah kondusif. Ia tak ingin Bogor dilanda konflik dan berdarah-darah hanya lantaran adanya penolakan warga atas acara Asyuro Syiah itu.
Namun keputusan Walikota Bogor ini mendapat kecaman dan penentangan keras dari aktivis-aktivis Jaringan Islam Liberal. Di media sosial Bima Arya menjadi saaran bully oleh para aktivis JIL. Namun hal itu tak menggoyahkan Walikota Bogor.
"Saya tidak ambil pusing, mau di-bully oleh jutaan orang sekalipun di sosial media. Di dunia ini tidak ada yang berhak menilai, penilaian sejati itu dari Allah Swt," ujar Bima saat ditemui Suara Islam Online dan sejumlah media Islam lainnya di Balaikota Bogor, Senin (26/10/2015).
Walikota Bogor dari PAN ini juga mengabarkan bahwa Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hari ini (Selasa, 27/10) akan menyambanginya terkait keputusan pelarangan itu.
“Besok (hari ini, red) Dewan Pertimbangan Presiden akan datang ke Balai Kota ini terkait dalam hal ini. Insya Allah saya siap menjelaskan semuanya bahwa hal ini adalah untuk kepentingan yang lebih besar,” tegasnya di hadapan wartawan dan sejumlah anggota ormas Islam di kantornya, Balai Kota Bogor, Senin (26/10), seperti dikutip
salam-online.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Larang Kegiatan Syiah, Walikota Bogor Didatangi Dewan Pertimbangan Presiden"
Posting Komentar