Tifatul Sembiring, mantan Menkominfo yang sekarang Anggota DPR RI Komisi VI menyampaikan sumbang saran untuk mewujudkan visi Presiden Joko Widodo yakni tersedianya listrik 35.000 Mega Watt (MW) dalam 5 tahun kedepan. Sebelum jadi Menkominfo Tifatul punya pegalaman kerja 8 tahun di PLN.
"Mengapa jangkrik saling bersahutan/ Agar sang betina menjadi 'ngebet'/ Mengapa listrik sangat dibutuhkan/ Agar gejet tak jadi 'lo-bet'...:D" tulis Tifatul.
Berikut sumbang saran Tifatul yang disampaikan melalui twitter @tifsembiring, Jumat (21/8/2015):
Insya Allah saya akan urun rembug ttg rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW. Sekedar sumbang saran, moga tak jadi saran sumbang :)
1. Soal pembangkitan listrik sebesar 35.000 MW ini, saya setuju memang tidak usah diperdebatkan. Tapi penting untuk didiskusikan.
2. Sbg 'emergence country' kebutuhan energi RI selalu naik, baik bbm, gas, listrik. Semua tumbuh : pabrik2, rumah2, hotel2, restoran dll.
3. Tidak mudah memang memenuhi kebutuhan 250 juta manusia dg segala bidang aktifitasnya. Terjadi perebutan: Food, Water dan Energy...
4. Komisi 6 DPR RI diskusi serius soal ini, PLN adalah BUMN yg bertugas mengelola pembangkitan dan penyaluran daya listrik kpd masyarakat.
5. Visi Presiden Jokowi untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW selama 5 thn ini, bagus, untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat.
6. Tapi saya tak mau ikut campur polemik Wapres dengan Pak Rizal Ramli. Masyarakat sudah cerdas menilainya, itu soal internal pemerintah.
7. Namun sebuah visi, tidak bisa hanya sebatas khayalan atau harapan belaka. Apalagi dibatasi dengan waktu 5 tahun. Ini perlu penjelasan.
8. Suatu Visi, tidak sebatas 'What we want to achieve', tapi jelas pula 'how to reach the goal', apa langkah2 untuk mencapai keinginan tsb.
9. Soal listrik 35.000 MW, dalam berapa tahun akan dicapai 5 tahun? 10 tahun? Lalu apa langkah2nya? Alternatif model pembangkitnya apa?
10. Betul RI punya potensi PLTP 28.000 MW, mungkin lebih, banyak daerah pegunungan. Tapi eksploitasinya tentu akan makan waktu panjang.
11. PLTP pertama di Indonesia berlokasi di Kamojang, dekat kota Bandung. Memproduksi 30 MW, proyek ini dulu dibangun selama 10 tahun.
12. Baru2 ini Presiden Jokowi meresmikan dimulainya pembanggunan PLTP Kamojang unit 5 dengan kapasitas 35 MW.
13. Dimasa pak SBY, dua periode, ditargetkan pembangunan 10.000 MW pembangkit listrik, namun dlm 10 tahun hanya tercapai sekitar 9.000 MW.
14. Banyak sekali kendalanya: pembebasan lahan, harga tanah berubah2, rumitnya birokrasi di pusat dan daerah, demo2, feasibility study dsb.
15. Lalu pembangkit apa yg dibangun selama 5 tahun ini? untuk mencapai produksi 35.000 MW. PLTA, PLTU, PLTP, PLTD, PLTG, PLTS, atau PLTN?
16. PLTA: Pembangkit Listrik Tenaga Air, Biaya investasi besar, untuk kapasitas 100 MW keatas, pengerjaannya butuh waktu 5-10 tahun.
17. Ada wilayah yg ditenggelamkan, modal per-KWH paling rendah. Tapi di musim kemarau debit air turun, shgg produksi daya listrik juga turun.
18. PLTU: Pembangkit Listrik Tenaga Uap, investasi besar. Pakai batubara, produksi maksimum 800-1.000 MW. Modal per-Kwh dibawah harga jual.
19. PLTD dan PLTG pengerjaannya cepat. Tapi biaya operasinya plg mahal. Ada solar, maka listrik bisa dihasilkan. Model ini boros anggaran.
20. PLTS potensi besar, sinar matahari tersebar di mana2, tapi investasi juga besar. Untuk jangka panjang ini bagus. Harga cell masih tinggi
21. Dari alternatif pilihan2 tersebut, maka yang paling mungkin dicapai 5 tahun ini, hanya dengan PLTN: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
22. Bangun PLTN di 5 lokasi masing2 berkapasitas 10.000 MW. Cari pulau yg relatif aman dari bencana alam seperti gempa, gunung meletus dll.
23. Negara2 besar pakai PLTN semua: US, Inggris, Perancis, Jepang, China, Korea, Jerman, bahkan Iran dll. Mereka foya2 pakai listrik.
24. Mahasiswa kita yg pulang dari US, bawa kompor listrik, di sini nggak berani pakai, nggak sanggup bayar listriknya, dayanya 3000 watt.:)
25. Dengan PLTN, sangat mungkin pasokan ini akan terpenuhi. Pakai teknologi yang canggih seperti negara2 maju itu gunakan, Insya Allah.
26. Harus ada keberanian, ambil keputusan. Masalah ini tak akan selesai selamanya, tanpa keputusan yg jelas. Ini bermanfaat jangka panjang.
27. Jika tidak, mk bersiaplah pasokan listrik di negeri ini byar pet selamanya. Karena tak seimbang konsumsi dibandingkan produksi listrik.
Wallahu A'lam, mungkin ada pendapat dan jalan keluar yang lebih baik. Terimakasih telah menyimak kultwit ini...:D
Belum ada tanggapan untuk "Wujudkan Visi Jokowi Listrik 35.000 MW, Tifatul Sarankan Pembangkit Listrik Nuklir"
Posting Komentar