Kisah menyedihkan kian dirasakan Saktiawan Sinaga. Setelah tidak mendapat kejelasan kompetisi setelah pembekuan PSSI dan sanksi FIFA, karier Sakti diprediksi akan berakhir karena otot tendonnya putus saat memperkuat klub lokal Mencirim City di sebuah turnamen, Kamis (11/6/2015) lalu.
Tak hanya itu, tulang tumitnya juga mengalami retak. Eks-striker timnas U-23 Indonesia ini pun terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut dan langsung melakukan operasi.
"Selamat tinggal sepak bola," begitu status Blackberry Messanger (BBM) Saktiawan Sinaga usai menggelar operasi.
Saat ditemui, eks skuad timnas di Piala AFF 2007 ini masih merasakan ngilu di bagian kaki kanannya. Pen yang ditanam di bagian otot tendonnya baru bisa dilepas dalam waktu dua bulan.
"Belum tahulah ini, bisa main bola lagi atau tidak. Saat ini fokus untuk penyembuhan biar bisa main sama PSMS Medan. Soalnya kemarin sudah dihubungi dan tanggal 23 Juni ikut latihan," ujar Sakti di RS Bhayangkara.
"Saat ini umur 33 tahun, niatnya tahun depanlah pensiun. Mau bagaimana lagi, ini sudah nahas. Mungkin setelah ini mengurus klub Dragon saja lah," sambung pemain Pusamania Borneo FC ini.
Sementara itu, Dokter Herling Pangkerego SpOT, yang menangani Saktiawan Sinaga mengatakan cedera yang dialaminya cukup parah. Dokter juga menyarankan agar Sakti tidak bermain sepak bola selama satu tahun.
"Sakti mengalami Ruptur Tendon Achilles, di mana urat tendon putus, ditambah tulang tumitnya retak. Kemungkinan ia tidak bisa main bola selama satu tahun untuk sembuh total," pungkasnya, seperti dilansir
Tribunnews.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tak Ada Kompetisi Pasca Sanksi FIFA, Pemain Eks U-23 Cidera Parah Saat Main Tarkam"
Posting Komentar