Ketakutan perekonomian Tanah Air semakin menjadi, saat salah seorang manager investasi asal Singapura, Lee Boon Keng, menyatakan Otoritas Jasa Keuangan bersama Bank Indonesia sebaiknya mematok nilai tukar level rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam stress test (uji ketahanan), bisa dinaikkan hingga Rp25 ribu per dolar AS.
Namun, ekonom Bank Permata, Joshua Pardede, mengatakan bahwa dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia saat ini, untuk mencapai level Rp25 ribu per dolar AS sangat kecil peluangnya.
Sebab, stress test di angka tersebut dibuat jika negara sedang terjadi krisis politik, seperti yang terjadi di tahun 1998.
"Kalau dilihat prediksi Rp25 per dolar AS, biasanya stress test itu dilakukan untuk masa krisis. Tetapi, kalau dilihat sekarang potensinya sulit mengarah ke sana," ujarnya, saat dihubungi oleh VIVA.co.id, Minggu 7 Juni 2015.
Namun, Joshua mengakui, rupiah pekan kemarin juga tengah mengalami tekanan, lantaran sentimen dari global dalam menanti keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunganya, seperti yang direncanakan pada September tahun ini.
"Kemarin, saya lihat data Amerika Serikat juga cukup meyakinkan ya, seperti pengurangan pengangguran, meningkatnya lapangan pekerjaan, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Ini yang harus diantisipasi dari kebijakan The Fed," tuturnya.
Seperti diketahui, di sela seminar bertajuk Indonesia Financial and Economic Conference, Lee Boon Keng menyatakan, OJK bersama BI sebaiknya mematok nilai tukar level rupiah terhadap dolar AS dalam stress test seharusnya bisa dinaikkan hingga Rp25 ribu per dolar AS.
Sementara itu, stress test yang saat ini yang berlaku, yaitu di level Rp15 ribu per dolar AS dinilai olehnya tidak cukup menggambarkan kesiapan sistem keuangan Indonesia dalam menghadapi krisis.
"Jangan berpikir segalanya baik-baik saja. Kurs rupiah sekarang sudah lewat 13.000 per dolar AS. Dari angka itu ke Rp25.000 tidak jauh," ujar Boon Keng.
Sementara itu, Joshua menuturkan, "Kebetulan saya ada di sana, mungkin ini miss interpretasi."
Berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK beberapa waktu lalu, pelemahan nilai tukar rupiah hingga level Rp15 ribu per dolar AS akan menghantam lima bank nasional yang modalnya kecil.
Sedangkan jika rupiah di level Rp14 ribu per dolar AS, bank-bank di Indonesia masih stabil. Variabel yang digunakan dalam stress test tersebut yakni pertumbuhan ekonomi, kredit macet, utang valas, dan efek lanjutan lainnya. (asp)
Sumber: VIVAnews
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Rupiah Diprediksi Anjlok Rp25 Ribu/Dolar AS, Ini Kata Ekonom"
Posting Komentar