Gelandang Timnas Indonesia U-23 Paulo Sitanggang membuat twitt, setelah kekalahan telak 5-0 dari Thailand di semifinal (13/6), ‘Kalo menang Foto Foto, Kalo kalah jangan dihina ya pak :)’, sebuah permohonan dari hati seorang pemain sepakbola dimana sepakbola di negerinya selalu tak lepas dari unsur politis.
Entah ini sebuah sindiran halus kepada semua pihak yang hanya memanfaatkan sepakbola sebagai bagian pencitraan diri atau sebagai kepentingan politis, jelas twitt dari Paulo Sitanggang dianggap perwakilan suasana hati semua pemain di Timnas Indonesia U-23.
Ketika menang semua berebut selfie, ironisnya ketika kalah semua membelakangi dan meninggalkan bahkan ada yang sempat menghinakan.
Seperti diberitakan, saat Timnas U-23 Indonesia menang telak 6-1 atas Kamboja di SEA Games 2015, Sabtu (6/6/2015), sekonyong-kongong Menpora dan Menko Puan Maharani nylonong ke ruang ganti pemain untuk berfoto-foto, walaupun akhirnya diusir panitia karena melanggar aturan.
Sepakbola itu adalah olahraga, keutamaan permainan olahraga adalah membentuk tim yang mengenal Fair Play, dan timnas ini sudah berikan contohnya menjadi Tim yang fair Play lewat simpatinya seorang kapten Timnas Evan Dimas kepada pemain Singapura ketika babak penyisihan.
Kalah atau menang itu adalah hasil yang biasa di tiap pertandingan, pelajaran buat semua, evaluasi diri, toh tim sehebat Juventus dengan label juara serie A pun harus masuk serie B dalam sekejab, tapi mereka dapat belajar bagaimana harus menjadi juara yang Fair Play dan itu sebuah pelajaran yang berharga buat mereka.
Semoga kedepannya Timnas Garuda Muda bisa lakukan comeback nya From Nothing To Something.
Dan yang terpenting, jangan jadikan mereka sebagai ajang pencitraan.
Diakui kalau menang, ditinggal saat kalah.
Kalau menang, diakui sebagai prestasinya, berkat Tim Transisi.
Tapi kalau kalah, melempar tanggungjawab pada mafia.
*fahreenheat
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pemain U-23: ‘Kalo Menang Foto Foto, Kalo Kalah.....'"
Posting Komentar