Pemeriksaan atas Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) ditengarai akibat masalah yang muncul seperti tidak adanya transparansi pemenang tender yang dilakukan oleh badan pengganti Petral dalam pengadaan minyak mentah dan BBM tersebut.
Sekadar diketahui, Bareskrim telah melakukan pemeriksaan terhadap Manager of Market Analysis and Development ISC Pertamina pada 28 Mei 2015. Pada Senin 1 Juni 2015, Bareskrim juga memanggil Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto terkait tender pengadaan LPG oleh Pertamina melalui ISC yang dimenangi oleh Total Asia Trading Pte Ltd.
Pengamat migas dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengatakan bahwa ISC harus membuka nama-nama importir minyak yang memenangi tender pengadaan impor BBM oleh ISC.
"ISC seharusnya dibuat ‘seperti akuarium’ agar publik bisa melihat keluar masuknya transaksi di ISC," ucapnya di daerah Cikini.
Akibat ketiadaan transparansi, menurut dia, di masa mendatang ISC bisa terus mengalami pemeriksaan oleh Bareskrim mengingat ketidakjelasan pemenang tender memicu pertanyaan dari berbagai pihak.
"Bareskrim Polri bisa setiap hari memeriksa ISC karena tidak adanya transparansi itu," ucap dia. (ty)
Sumber: migasreview.com
***
Sebagaimana diketahui, pemerintah Jokowi-JK akhirnya membubarkan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Sebagai gantinnya seluruh aktivitas bisnis Petral diambil oleh peran Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang merupakan salah satu rekomendasi dari Satgas Antimafia pimpinan Faisal Basri.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Akibat Tidak Transparan, Manager ISC (Pengganti Petral) Diperika Bareskrim"
Posting Komentar