Ali r.a. berkata:
1. Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah Islam sebagai nikmat bagimu
2. Dari sekian banyak kesibukan, cukuplah ketaatan sebagai kesibukan bagimu
3. Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu.
- Islam adalah nikmat terbesar, pangkal keselamatan, hal yang paling diinginkan oleh orang-orang kafir kelak di akhirat
رُّبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (15:2)
- Ketaatan adalah bekal kehidupan, sumber kebahagiaan. Siapa yang di dunia sibuk dengan ketaatan, maka di akhirat dia akan sibuk dengan kebahagiaan
إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu sibuk dengan bersenang-senang. (36:55)
- Kematian adalah akhir dari masa beramal dan awal dari masa memetik hasil amal. Kematian adalah hal yang pasti datang, siap tidak siap, mau tidak mau.
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Orang yang cerdas adalah orang yang dapat menundukkan hawa nafsu dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah dengan panjang angan-angan. (HR Tirmidzi)
*Dinukil dari Nashaihul 'Ibad, Imam Nawai Al-Bantani
Belum ada tanggapan untuk "Tiga Hal Pokok Nasihat Ali bin Abi Thalib"
Posting Komentar