Pengadilan Federal Australia memerintahkan penyedia jasa internet (ISP) untuk menyerahkan data rinci pelanggan mereka yang dituduh mengunduh sebuah film Amerika secara ilegal.
Dalam putusan yang bersejarah ini, enam perusahaan internet diperintahkan mengungkap nama dan alamat para pengunduh film The Dallas Buyers Club.
Kasus ini didaftarkan oleh perusahaan Amerika yang memiliki hak terhadap film yang diedarkan tahun 2013 itu.
Pengadilan menyatakan bahwa data itu hanya akan digunakan untuk mengamankan “kompensasi untuk pelanggaran” hak meggandakan film tersebut.
Dalam kasus yang disidangkan bulan Februari lalu, pemohon menyatakan telah mengidentifikasi 4.726 pengunjung unik yang membagikan film itu dengan menggunakan BitTorrent, sebuah aplikasi berbagi data antar pengguna.
Mereka mengatakan hal ini dilakukan tanpa ijin pemegang hak menggandakan film tersebut.
Putusan ini hadir di tengah-tengah upaya pemerintah Australia untuk memberantas pembajakan lewat internet.Australia merupakansalah satu negara dimana penduduknya banyak melakukan pengunduhan materi digital secara ilegal.
Lambatnya peredaran film dan acara TV serta mahalnya harga materi digital di sana menjadi faktor bagi tindakan tersebut.
Pencegahan
Perusahaan penyedia jasa internet dalam kasus ini termasuk iiNet yang merupakan yang terbesar di Australia.
iiNet menyatakan mengumumkan data konsumen merupakan pelanggaran terhadap privasi dan mengarah pada apa yang dikenal di Amerika sebagai “penagihan spekulatif”.
Itu terjadi saat pemegang akun diancam dengan tuntutan hukum yang bisa berakibat kerugian besar, kecuali jika mereka bersedia membayar penyelesaian dalam jumlah lebih kecil.
Hakim Nye Perram memutuskan informasi tentang pelanggan ini dapat diungkapkan dengan syarat hanya digunakan guna mengkompensasi pelanggaran hak cipta.Menurut Hakim Perram, putusan ini penting untuk mencegah pengunduhan ilegal.
Kasus ini sampai ke pengadilan setelah perusahaan pemilik film itu, Dallas Buyers Club LLC,menghubungi iiNet dan penyedia jasa internet lainnya untuk mengungkap informasi tentang pengunduh film itu.Para penyedia jasa internet itu menolak.(dna/bbc)
Belum ada tanggapan untuk "Perusahaan Internet di Australia Harus Ungkap Data Pengunduh Ilegal"
Posting Komentar